- Potensial Sbg Agens Hayati.
- Memproduksi Insektisidal Destruxin A, B, C, D, dan E serta Desmethyldestruxin.
- Memproduksi Cyclopeptida.
- Ketiganya Menyebabkan Paralisa Sel dan Kelainan Fungsi Lambung Tengah, Tubulus Malphigi, Hemocyte dan Jaringan otot Serangga.
- Isolat Mudah Diperoleh.
- Mudah Dibiakkan Secara Massal Dgn Teknologi Sederhana.
- Efektif di Lapang Menggantikan Insektisida Kimiawi.
- Hemat Biaya Hingga 65% Dibanding Insektisida Kimiawi.
- Miselium Bersepta.
- Konodiofor Tegak, Cabang Bersatu Dalam Kelompok.
- Konidia Bulat Panjang di Bagian Atas Konidiofor, Hijau.
- Ukuran 9 x 3,3 um sampai 14 x 3,3 um.
Lingkungan
- Suhu: 20-30 OC.
- Optimal: 26 OC.
- Kelembaban: 70-90 %
Purifikasi
- Mengambil Sedikit Inokulan Berupa Koloni Metarhizium Dari Permukaan Serangga Terserang Secara Aseptis.
- Ditanam Pada Media Aseptis.
- Inkubasi 48-72 Jam.
- Bila Kontaminasi, Diulang Hingga Murni.
Efektifitas Trichoderma :
- Antagonis Patogen: Rhizoctonia solani, Fusarium, dls.
- Patogen Serangga: Isoptera (Rayap), Lepidoptera, Hemiptera.
- Pembiakan pada Media PDA + 10 % Molase
- Molase: Tetes Tebu 50 – 60 oC, 5’
- Molase: Meningkatkan pertumb Tricho+efektifitas
- Tuang10 ml Air Steril pada Koloni Tricho di Media Biakan PDA
- Kerok Koloni yg Menempel dan Aduk Rata
- Campur Tricho + Molase, Aduk 10 Jam
- Pengadukan Untuk Menghambat Perkecambahan Trichoderma
- Trichoderma Akan Mendapat Nutrisi Molase
- Trichoderma Diaplikasikan Dalam Bentuk Spora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar